huh,.. Senang rasanya bisa posting setelah bersusah payah menciptakan blog ini,karena kehilangan blog terdahulu.. ok, untuk malam ini saya hanya akan sekedar sharing sebuah cerita yang dapat memberikan kita pelajaran :-), cek it out !!!
Suara Hati Yang Murni
Seorang tukang kayu kehilangan jam tangannya yang sangat berharga ketika ia sedang bekerja. Jamnya hilang di sekitar pembuangan serbuk gergaji. Dia kumpulkan teman-temannya dan semuanya mulai sibuk mencari. Mereka berkeliling dan mengais-ngais untuk mencari jam itu. Jam itu sangat berharga karena pemberian anak tunggalnya sebelum ia mati dalam usia muda. Jam itu begitu berarti dan dia harus menemukannya.
Tetapi setelah sekian lama mencari semua orang tidak berhasil mencarinya, sementara hari sudah beranjak petang dan mulai gelap. Maka teman-teman tukang kayu itu memutuskan untuk berhenti mencari, besok dilanjutkan lagi ketika hari terang. Tetapi laki-laki itu tidak segera pulang, ia masih berusaha mencari sampai akhirnya ia kelelahan dan terduduk lesu.
Seorang anak kecil yang dari tadi memperhatikan tukang kayu itu datang lalu duduk tenang di atas serbuk gergaji. Ia duduk diam dengan tenang bahkan saking tenangnya ia lebih mirip orang yang sedang bersemedi. Tak lama kemudian ia mengais-ngais dan menemukan jam tersebut. Si tukang kayu begitu senang dan terheran-heran.
“Bagaimana kamu sendiri dengan cepat bisamenemukannya, sementara kami beramai-ramai gagal menemukannya?” tanya tukang kayu itu kepada si anak kecil.
Anak kecil menjawab,”Saya duduk dengan tenang di atas gundukan, begitu tenangnya sampai saya bisa mendengarkan bunyi yang begitu pelan, tik-tak-tik-tak dari mesin jam itu pada sebuah arah yang benar.”
Dari kisah ini, kita bisa belajar, untuk menjadi bijaksana kita butuh menyediakan waktu sebentar untuk berdiam diri. Berdiam diri dengan tenang, sampai engkau bisa mendengarkan suara hatimu yang paling dalam. Karena dari suara hati nurani yang paling dalam sering keluar nasihat-nasihat yang murni. Suara-suara yang murni yang sebenarnya suara yang keluar dari pribadi manusia sejati. Dari pribadi yang paling dalam. Karena itu, biasakan mendengarkan hati nurani. Ambil saat teduh setiap hari untuk berbicara dengan hati nuranimu, maka saya yakin engkau akan tumbuh menjadi orang yang bijaksana.
Setiap orang sebenarnya memiliki pondasi kebijaksanaan. Kebijaksanaan menjadi tumpul karena terburu-buru, karena emosi, karena kerakusan, keegoisan, ketakutan, sehingga manusia kehilangan rasionalnya. Kebijaksanaan juga hilang jika terlalu didominasi oleh perasaan. Karena perasaan orang membuat keputusan-keputusan yang terpaksa, ketakutan membuat orang berbuat nekat, atau hal-hal mistis lainnya.
Kebijaksanaan sebenarnya adalah kemampuan seseorang menilai sesuatu secara obyektif. Mengambil keputusan dengan benar, adil dan tepat. Orang yang berkata-kata dengan tepat meredakan orang yang sedang emosi, membangkitkan orang yang patah semangat, memberikan nasihat yang baik, maka ia bisa disebut sebagai orang yang bijak. Kebijaksanaan juga bisa diartikan sebagai kemampuan untuk berkata-kata dengan tepat. Berkata-kata dengan tepat ini tentunya dia obyektif dan adil bahkan memiliki belas kasihan. Semua orang bisa menjadi bijaksana asal dia mau menyediakan waktu untuk tenang, bersat teduh dan mendengarkan suara hati nuraninya. Dengan bijaksana membuat keputusan yang tepat tentunya akan menjadi sukses.
(http://kasih-sh.blogspot.com/)
tetap semangat gan
BalasHapus